Sabtu, 14 April 2012

Alergi Bisa Lindungi dari Kanker

Alergi memang dapat menimbulkan rasa sakit, tapi penelitian terbaru mengindikasikan bahwa alergi juga bermanfaat.

Riset para ahli dari National Allergy Research Centre di Copenhagen University Hospital Gentofte, Hellerup, Denmark menyatakan, sistem kekebalan tubuh dari seseorang yang mengidap alergi dapat menjadi pelindung terhadap beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker kulit non-melanoma.

Manfaat alergi terungkap dalam suatu penelitian melibatkan sekitar 17.000 relawan. Di awal riset, para relawan diminta menjalani tes atau pengujian alergi kontak. Alergi kontak adalah penyakit yang timbul ketika seseorang melakukan sentuhan langsung dengan bahan kimia seperti logam aseton, nikel, dan kobalt. Mereka yang alergi biasanya timbul ruam atau bintik merah pada kulit saat terpapar alergen dalam waktu 24 jam.

Dari hasil tes terungkap, sepertiga dari relawan positif mengidap alergi kontak. Prosentasenya di kalangan perempuan mencapai 41%, dan pada laki-laki sebanyak 26 persen. Seluruh responden ini kemudian dipantau perkembangannya dalam kurun waktu yang cukup lama.

Hasilnya menunjukkan, pria dan waita yang positif alergi memiliki tingkat lebih rendah mengidap kanker payudara dan kanker kulit non melanoma. Penelitian juga menunjukkan, wanita pengidap alergi memiliki tingkat lebih rendah terkena kanker otak dibanding dengan perempuan yang non-alergi, meski tidak signifikan secara statistik. Namun, para peneliti menemukan bahwa pria dan wanita yang memiliki alergi memiliki tingkat lebih tinggi terkena kanker kandung kemih.

"Hal itu bisa disebabkan akumulasi metabolit kimia dalam kandung kemih," menurut ilmuwan.

Rendahnya kasus kanker otak, kanker payudara dan kanker kulit non melanoma di antara pengidap alergi, menurut para peneliti, merupakan hasil dari fungsi kekebalan tubuh.

Temuan ini juga mendukung hipotesis dari teori immunosurveillance, bahwa orang dengan hyperimmunity akan mengalami efek samping alergi. Hyperimmunity ini diyakini mampu melindungi tubuh dari sejumlah kanker.

Para peneliti mengingatkan, temuan ini menunjukkan adanya korelasi antara alergi dan rendahnya kasus beberapa jenis kanker. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa yang satu dapat menyebabkan yang lain.
Repost by: Xamthone plus

Senin, 09 April 2012

Manfaat Maca

 MACA telah digunakan kaum pria di Peru selama berabad-abad untuk meningkatkan energi Libido dan Kesuburan. MACA tumbuhan dengan daya tahan yang tinggi, dapat hidup pada kondisi yang ekstrim dimana cuaca dingin, angin kencang dan udara yang tipis. MACA penanamannya tidak memerlukan pupuk kimia atau organik. Juga tidak memerlukan insektisida karena tidak ada serangga yang dapat hidup pada ketinggian 14.000 kaki diatas permukaan laut.

STUDI KLINIS TENTANG PERAN LEPIDIUM PERUVIANUM CHACON (MACA) DALAM MENYEIMBANGKAN HORMON


Maca

Ilmuwan yang berperan banyak pada pengetahuan terkini tentang Lepidium Peruvianum Chacon adalah Dr. Chacon, seorang ahli biologi pada Universitas San Marcos di Lima, Peru. Dr. Chacon menyatakan bahwa Lepidium Peruvianum Chacon (MACA) bekerja dengan cara yang berbeda secara fundamental dengan Terapi sulih Hormon (TSH), yaitu memicu fungsi optimal dari hipotalamus dan pituitari, dengan demikian meningkatkan fungsi dari keseluruhan kinerja kelenjar endokrin dalam memproduksi hormon tubuh.

Dibanding TSH, dewasa ini jutaan wanita lebih percaya kepada suatu obat herbal yang telah digunakan selama 2000 tahun, yang telah terbukti aman dan sangat efektif, suatu herbal cruciferous dari Peru yang bernama Lepidium Peruvianum Cachon.

Lepidium Peruvianum Chacon organik yang diproses secara gelatinisasi dengan standar GMP. Lepidium Peruvianum Chacon (MACA) adalah herbal sejenis umbi-umbian yang tumbuh di pegunungan Andes Peru pada ketinggian hingga 14500 kaki di atas permukaan laut, berada di bawah puncak salju glacial (Rea). Daerah dimana spesies khusus Lepidium Peruvianum Chacon ditemukan adalah suatu wilayah dengan kondisi cuaca yang sangat ekstrim: seperti sering diterpa badai/angin kencang, dingin/beku di malam hari dan panas karena diterpa cahaya matahari terus menerus di siang hari.

Tidak ada tanaman makanan lain di muka bumi ini yang dapat tumbuh dan berkembang biak pada ketinggian serta kondisi cuaca yang seekstrim itu. Para herbalist telah lama yakin bahawa tanaman yang resistan dan kuat seperti Lepidium Peruvianum Chacon (MACA) ini pasti memiliki manfaat medis yang sangat tinggi.

Ketertarikkan yang lebih besar pada Lepidium Peruvianum Chacon adalah pada kemampuannya untuk menghasilkan stabilitas hormon. Luar biasanya, konsumsi dari herbal ini telah menunjukkan dapat mencegah penyakit yang berhubungan dengan ketidak seimbangan hormon seperti gejala-gejala menopause, PMS, dan lain sebagainya (Dr. Mark Millar, Ph.D, Profesor Fakultas Kedokteran Ilmu Pediatrik dan Kardiovaskular di Albano, disarikan dari Terbitan Januari/Pebruari 2000 Neutraceutical World).

Sekarang wanita memiliki alternatif lain untuk TSH. Lepidium Peruvianum Chacon (MACA)bekerja dengan suatu cara yang secara keseluruhan berbeda dan lebih aman bagi kebanyakan wanita dibanding herbal Fitoestrogen seperti Black Cohosh dan Akar Licorice (Dr. Viana Muller, PhD, ahli antropologi, yang membuat koleksi herbal hutan hujan/ perjalanan studi ke Amazon River Basin sejak 1989. Disarikan dari majalah Nature & Health, Januari 2000).

Dengan kandungan 100% Lepidium Peruvianum Chacon organik, berarti segala khasiat dan manfaat Lepidium Peruvianum Chacon (MACA) terkandung dalam kopi tribulus dynamic. Dengan demikian,  kopi tribulus dynamic memiliki karakteristik dan cara kerja yang sama dengan Lepidium Peruvianum Chacon.

Ini berarti Dynamic Tribulus memiliki kemampuan menyeimbangkan hormon tubuh sekaligus efektif mengatasi berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan hormon termasuk berbagai gangguan seputar menstruasi.
Dan kini telah hadir kombinasi obat herbal Trica jus, kombinasi herbal dari Tribulus dan maca yang sangat besar khasiatnya. Untuk info lebih lanjut bisa klik: Trica jus.
posted by: Agen xamthone plus surabaya & obat jantung